Skip to content Skip to footer

Produksi Minyak RI Makin Loyo, Ternyata Ini Alasannya

Produksi Minyak RI Makin Loyo, Ternyata Ini Alasannya

Sumber: CNBC Indonesia, 19 Juli 2024

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan bahwa realisasi produksi terangkut (lifting) minyak mentah dalam negeri selama Semester I-2024 ini masih di bawah target yang sudah ditetapkan.

Produksi Minyak RI Makin Loyo, Ternyata Ini Alasannya

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyebut, realisasi lifting minyak per Semester 1-2024 mencapai 576 ribu barel per hari (bph), hal itu terpantau masih di bawah target tahun ini yang ditetapkan dalam APBN 2024 sebesar 635 ribu bph atau tercapai sebesar 91% dari target.

“Realisasi produksi minyak kita adalah 576 ribu barel per hari,” jelas Dwi dalam Konferensi Pers Kinerja Hulu Migas Semester 1-2024 di Jakarta, Jumat (19/7/2024).

Dwi membeberkan, menurunnya lifting minyak dalam negeri pada tahun ini disebabkan oleh kondisi banjir yang terjadi di beberapa wilayah.

“Lifting minyak sampai dengan semester I, karena kita semester I mengalami gangguan banjir di mana-mana sehingga drilling (pengeboran) praktis lebih dari satu bulan tidak bisa dilakukan, sehingga ada beberapa keterlambatan kegiatan drilling,” bebernya.

Dengan demikian, pihaknya pun memperkirakan produksi minyak hingga akhir tahun ini masih di bawah target. Dia menyebut, outlook produksi minyak hingga akhir tahun 2024 mencapai 595 ribu bph. Angka itu juga terpantau masih cukup jauh dari target lifting minyak yang ditetapkan dalam APBN 2024 sebesar 635 ribu bph atau diprediksi hanya akan tercapai 94%.

“Dan kita melihat di outlooknya nanti adalah sekitar 596-597 ribu barel per hari. Outlooknya adalah 596,5 ribu (bph),” tandasnya.

Sementara itu, untuk realisasi penyaluran (lifting) gas selama Semester I 2024 ini tercatat sebesar 5.301 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 92% dari target dalam APBN 2024 yang sebesar 5.785 MMSCFD.

Outlook lifting gas hingga akhir 2024 diperkirakan mencapai 5.554 MMSCFD atau 96% dari target tahun ini.

Leave a comment